Abstract List |
||||
Abstract ID | Status | |||
SNM-
133 (Oral)
|
Pengaruh Model Problem Based Learning Berbasis Etnomatematika Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Kelas VIIIKemampuan pemecahan masalah merupakan aspek penting dalam pembelajaran matematika yang perlu dikembangkan melalui pendekatan yang melibatkan siswa secara aktif. Model problem based learning berbasis etnomatematika dapat menjadi alternatif yang relevan, karena mengaitkan konsep matematika dengan budaya lokal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model problem based learning berbasis etnomatematika terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. penelitian dilakukan di SMP Negeri 14 Mataram tahun ajaran 2024/2025 dengan pendekatan kuantitatif jenis quasi experimental. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 14 Mataram. Sampel berjumlah 60 siswa yang dipilih melalui simple random sampling, terdiri dari 30 siswa kelas eksperimen dan 30 siswa kelas kontrol yang ditentukan dengan simple random sampling. Instrumen berupa tes untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah siswa. Data dianalasis menggunakan uji-t dan perhitungan effect size. Hasil analisis menunjukkan bahwa t_hitung=2,541>t_tabel= 2,00172, sehingga Hâ‚€ ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematika yang signifikan antara siswa yang menggunakan model problem based learning dan pembelajaran langsung. Nilai effect size sebesar d=0,66 termasuk kategori sedang. Dengan demikian, model problem based learning berbasis etnomatematika memberikan pengaruh yang cukup kuat terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII SMP Negeri 14 Mataram tahun ajaran 2024/2025. |
|||
SNM-
242 (Participant)
|
|
|||
SNM-
110 (Participant)
|
|
|||
SNM-
87 (Participant)
|
|
|||
SNM-
88 (Participant)
|
|
|||
SNM-
89 (Participant)
|
|
|||
SNM-
92 (Oral)
|
Eksplorasi Penerapan Pendekatan Culturally Responsive Teaching berbasis Teknologi dalam Mengoptimalkan Kemampuan Pengajaran Mikro Matematika Bernuansa Budaya SasamboPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan mengajar mahasiswa dalam menerapkan pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT) berbasis teknologi untuk mata pelajaran matematika yang bernuasa budaya Sasambo. Penelitian ini diperlukan untuk menunjang kompetensi mengajar mahasiswa calon guru yang merupakan kompetensi pedagogi utama. Model terbaik penerapan CRT yang ditemukan dalam penelitian ini dapat dijadikan salah satu masukan untuk perbaikan pembelajaran matematika di Universitas Mataram. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik dan alamiah. Langkah-langkah pelaksanaan penelitian meliputi: (1) penetapan indikator penerapan CRT dalam pembelajaran, (2) identifikasi unsur budaya Sasambo sebagai konteks pembelajaran matematika, (3) penyusunan instrumen penilaian perangkat pembelajaran dengan pendekatan CRT, (4) penyusunan instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan CRT, (5) penyusunan instrumen penilaian diri sendiri penerapan CRT dalam pembelajaran, (6) validasi instrumen oleh pakar dalam bentuk focus group disscussions, (7) praktik pembelajaran mikro dengan pendekatan CRT yang direkam video, (8) penilaian sejawat dan diri saat praktik, (9) analisis data, (10) kategorisasi data, (11) wawancara subjek terpilih, (12) analisis data kualitatif, dan (10) penyimpulan. |
|||
SNM-
94 (Oral)
|
Tingkat Berpikir Kreatif Guru Sekolah Dasar dalam Memecahkan Masalah Matematika Open EndedKemampuan berpikir kreatif perlu dikembangkan sejak dini karena mendukung penguatan gerakan literasi nasional di era Society 5.0. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil berpikir kreatif guru sekolah dasar dalam memecahkan masalah matematika open ended. Penelitian ini dilakukan di Pulau Lombok dengan subjek guru-guru sekolah dasar yang berasal dari beberapa sekolah di empat kabupaten/kota. Penelitian ini diperlukan karena kemampuan berpikir kreatif merupakan kompetensi fundamental dan penting bagi siswa agar dapat memecahkan masalah. Oleh karenanya pengoptimalan kemampuan berpikir kreatif perlu dilakukan sejak usia sekolah dasar, sebagai pondasi untuk belajar di tingkat yang lebih tinggi. Guru sekolah dasar sebagai ujung tombak utama, perlu melatih dirinya untuk dapat berpikir kreatif agar dapat melakukan pembelajaran yang mendukung berkembangannya kemampuan berpikir kreatif pada siswanya. Jenis penelitian ini adalah gabungan kuantitatif dan kualitatif dengan pendekatan studi kasus, yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik dan alamiah. Langkah-langkah pelaksanaan penelitian meliputi: (1) pengembangan instrumen tes matematika open ended, (2) validasi instrumen oleh pakar dalam bentuk focus group disscussions, (3) revisi instrumen tes matematika open ended, (4) pemberian tes matematika open ended, (5) pemeriksaan hasil tes matematika open ended (7) wawancara subjek terpilih, (8) analisis data kuantitatif, (9) analisis data kualitatif, dan (10) penyimpulan. |
|||
SNM-
145 (Oral)
|
Eksplorasi Metode Penyelesaian Mahasiswa dalam Menentukan Persamaan Garis Singgung Lingkaran dari Titik di Luar LingkaranEksplorasi Metode Penyelesaian Mahasiswa dalam Menentukan Persamaan Garis Singgung Lingkaran dari Titik di Luar Lingkaran |
|||
SNM-
216 (Participant)
|
|