Abstract List |
||||
Abstract ID | Status | |||
SNM-194 (Oral) Sri Purwani |
Perbandingan Metode Newton Raphson Berbasis-Centroid & Berbasis-Titik Tengah pada Aproksimasi Tingkat Pengembalian InternalInternal Rate of Return (IRR) adalah metode yang digunakan untuk menilai seberapa menguntungkan suatu proyek atau investasi dan IRR memainkan peran yang sangat penting dalam menentukan apakah suatu investasi dapat memberikan pengembalian yang memadai. Algoritma pencarian akar (rootfinding) dalam perhitungan IRR dapat digunakan untuk menemukan akar persamaan yang memodelkan arus kas investasi. Sementara itu, algoritma NewtonRaphson umumnya digunakan karena lebih mudah digunakan dan sangat efisien dalam melakukan semua perhitungan. Namun, ada kesulitan terkait terutama ketika prediksi awal yang dibuat untuk IRR jauh dari nilai sebenarnya. Hal ini membuat algoritma menjadi sangat sulit untuk mencapai solusi yang akurat dan menciptakan ketidakpastian dalam penilaian investasi. Untuk menemukan solusi atas masalah ini, metode berbasis titik tengah sekarang digunakan untuk membantu meningkatkan akurasi konvergensi, tetapi metode tersebut tidak benar-benar menyesuaikan dengan baik terhadap arus kas yang bervariasi. Dalam hal ini, menjadi sangat penting untuk meningkatkan kinerja dengan melakukan perbandingan dengan model inovatif menggunakan algoritma Newton Raphson Berbasis-Centroid, yang menggunakan pusat massa distribusi arus kas sebagai titik awal. Hasil dari penggunaan data dari Apple Inc. menunjukkan akurasi meningkat sebesar 33,97% dengan metoda berbasis-centroid dibandingkan dengan berbasis midpoint. Hal ini menunjukkan efektivitas dalam meningkatkan akurasi dan keandalan penilaian investasi. |
|||
SNM-198 (Oral) desventri etmy |
EFEKTIVITAS PENGGUNAAN APLIKASI QUIZIZZ UNTUK MENUNJANG KEMAMPUAN NUMERASI SISWA SMP KOTA BENGKULUAbstrak Berdasarkan penelitian penelitian bahwa pada zaman digitalisasi perlu adanya penggunaan teknologi dalam pembelajaran, salah satu aplikasi yang digunakan pada pembelajaran matematika adalah quizziz. Di mana quizizz dirasa cukup efektif untuk meningkatkan motivasi, hasil belajar, minat terhadap matematika. penelitian ini bertujuan untuk melihat efektivitas penggunaan quizizz pada siswa smp kota Bengkulu. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan memberikan kouesiner yang kemudian diolah menggunakan IBM SPSS 25 melalui metode regresi linier berganda. Variabel terikat nya adalah kepuasaan penggunaan aplikasi quiziz dan terdapat 10 variabel bebas. Berdasarkan hasil spss adalah Hasil menunjukkan bahwa model regresi signifikan secara keseluruhan, dengan 36.3% variasi kepuasan pengguna dapat dijelaskan oleh variabel-variabel dalam model. Secara parsial, hanya dua variabel yang secara signifikan memengaruhi kepuasan, mengindikasikan perlunya fokus pada aspek-aspek kunci dalam pengembangan dan implementasi aplikasi pembelajaran digital. Berdasarkan hasil ini ada penemuan bahwa variabel penggunaan fitur teknologi memiliki pengaruh negative yang perlu diadakan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyebabnya |
|||
SNM-199 (Oral) Nilza Humaira Salsabila |
Tantangan dalam Merancang Media Pembelajaran pada Mahasiswa Pendidikan MatematikaPenelitian ini bertujuan untuk menggambarkan tantangan atau kesulitan yang dialami oleh mahasiswa pendidikan matematika dalam membuat media pembelajaran, khususnya Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), bahan tayang interaktif, dan video pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan subjek penelitian yaitu mahasiswa semester 4 yang mengikuti mata kuliah Teknologi Pembelajaran Matematika sebanyak 23 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan angket kepada mahasiswa mengenai kesulitan yang mereka alami dalam membuat media. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa paling banyak mengalami kesulitan saat membuat video pembelajaran dibandingkan dengan LKPD dan bahan tayang interaktif. Kesulitan utama dalam membuat video pembelajaran yaitu keterampilan teknis seperti mengedit video, menyusun alur, dan menggunakan aplikasi. |
|||
SNM-243 (Oral) ZULHIJRI - |
Validitas Instrumen Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa Kelas VIII SMPPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen yang valid untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematika siswa ditinjau dari minat belajarnya. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang berfokus pada proses validasi isi terhadap dua instrumen, yaitu angket minat belajar dan tes pemecahan masalah. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, dengan penilaian validasi dilakukan oleh dua validator, yaitu seorang dosen pendidikan matematika dan seorang guru matematika SMP. Hasil validasi angket minat belajar menunjukkan rata-rata skor aspek isi sebesar 4,25, aspek konstruksi 4,33, dan aspek kebahasaan 4,33, dengan rata-rata keseluruhan sebesar 4,30. Instrumen tes pemecahan masalah memperoleh skor rata-rata aspek materi sebesar 4,67, konstruksi 4,25, dan bahasa 4,38, dengan rata-rata keseluruhan 4,43. Berdasarkan hasil tersebut, kedua instrumen dikategorikan valid dan dinyatakan “layak digunakan dengan revisi”. Revisi yang dilakukan bersifat redaksional tanpa mengubah substansi indikator. Oleh karena itu, instrumen ini siap digunakan dalam penelitian lanjutan. |
|||
SNM-257 (Oral) Arif Fitrah Aulia |
Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Ditinjau Dari Kemampuan Awal Pada Siswa Kelas X SMAIT Anak Sholeh Mataram Tahun Ajaran 2024/2025Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas X SMAIT Anak Sholeh pada materi barisan dan deret, ditinjau dari tingkat kemampuan awal (tinggi, sedang, dan rendah). Metode peneltian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui tes tulis untuk mengukur kemampuan awal dan kemampuan pemecahan masalah, serta wawancara untuk menganalisa jawaban siswa. Analisis data difokuskan pada empat tahapan pemecahan masalah menurut Polya: memahami masalah, menyusun rencana, melaksanakan rencana, dan merefleksikan hasil. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang kuat antara kemampuan awal dengan kemampuan pemecahan masalah matematis. Siswa dengan kemampuan awal tinggi cenderung memiliki kemampuan pemecahan masalah yang tinggi, mereka mampu menguasai keempat tahapan Polya dengan baik. Siswa berkemampuan sedang umumnya mengalami kendala pada tahap menyusun rencana, seperti keliru memilih strategi atau rumus. Sementara itu, siswa berkemampuan rendah menunjukkan kelemahan sistematis di seluruh tahapan, yang berawal dari ketidakmampuan memahami masalah secara utuh. Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa kemampuan awal adalah fondasi krusial yang secara signifikan memengaruhi setiap tahapan pemecahan masalah matematis siswa. Sehingga, penguatan kemampuan awal merupakan faktor kunci yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika dan kemampuan pemecahan masalah siswa. |
|||
SNM-258 (Oral) Dr. Arjudin, M.Si. - |
Struktur dalam Pembuktian Teorema pada Materi Aljabar LinierPenelitian ini dilatarbelakangi hasil pengamatan pada waktu perkuliahan aljabar liner, bahwa mahasiswa sebagian besar dapat memecahkan masalah bersifat prosedural biarpun relatif sulit seperti Proses Gramschimdt, tetapi mengalami kesulitan apabila dihadapkan pada pemecahan masalah pembuktian teorema biarpun relatif lebih sederhana, seperti kesamaan jumlah anggota himpunan basis ruang vektor. Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan struktur dalam pembuktian teorema pada materi aljabar linier. Kerangka kerja analisis didasarkan jenis pembuktian, yaitu pembuktian langsung, pembuktian tidak langsung, dan pembuktian dengan kontradiksi. Subjek penelitian adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Mataram. Instrumen penelitian berupa tes pemecahan masalah pembuktian teorema, yang terdiri dari 3 soal yang meliputi pembuktian teorema langsung, pembuktian teorema tidak langsung, dan pembuktian teorema dengan kontradiksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan mahasiswa dalam pembuktian teorema dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu terstruktur lengkap, terstruktur tidak lengkap, dan tidak terstruktur. Struktur lengkap pembuktian meliputi tahap: (1) Identifikasi jenis pembuktian teorema, (2) Merencanakan pembuktian, (3) Melaksanakan pembuktian, dan (4) Memeriksa kembali pembuktian. |
|||
SNM-259 (Oral) Laila Hayati |
Pengembangan Media Pembelajaran Etnomatematika Berbasis Website untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah MahasiswaPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran etnomatematika berbasis website untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP Universitas Mataram tahun 2025. Pengembangan dilakukan dengan menggunakan model ADDIE yang terdiri atas lima tahap: Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Pada tahap analisis, dilakukan identifikasi kebutuhan pembelajaran dan potensi integrasi etnomatematika dalam konteks budaya lokal. Tahap desain difokuskan pada perancangan alur pembelajaran dan fitur website yang mendukung aktivitas pemecahan masalah. Tahap pengembangan melibatkan pembuatan media digital berbasis web yang divalidasi oleh ahli media dan materi. Tahap implementasi dilakukan melalui uji coba terbatas pada mahasiswa pendidikan matematika, sedangkan tahap evaluasi mencakup penilaian terhadap validitas media, kepraktisan penggunaan, serta efektivitasnya dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. |
|||
SNM-260 (Oral) Ni Made Intan Kertiyani |
Erupsi Rinjani sebagai Muatan dalam Pembelajaran Numerasi di SekolahPenelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul pembelajaran numerasi dengan memanfaatkan fenomena lokal, yaitu erupsi Gunung Rinjani, sebagai konteks pembelajaran materi skala dan pengukuran di tingkat Sekolah Dasar. Modul ini dirancang untuk meningkatkan keterhubungan antara konsep matematika dan realitas kehidupan siswa, khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana seperti Lombok Timur. Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang meliputi tahap Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN 2 Suela, sekolah yang terletak di dekat kawasan Gunung Rinjani. Hasil uji validasi oleh ahli menyatakan bahwa modul tergolong valid. Modul ini berpotensi menjadi sumber pembelajaran inovatif dalam pembelajaran numerasi kontekstual di daerah dengan karakteristik lokal yang kuat. |
|||
SNM-261 (Oral) Firman Al Hadi |
HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 8 MATARAMPenelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kemampuan pemecahan masalah matematika sebagai salah satu kompetensi esensial dalam pembelajaran. Self efficacy, yakni keyakinan individu terhadap kemampuannya menyelesaikan tugas, diyakini memiliki pengaruh terhadap kemampuan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self efficacy dengan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII di SMP Negeri 8 Mataram Tahun Ajaran 2024/2025. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan ex post facto. Populasi berjumlah 319 siswa, dengan sampel sebanyak 72 siswa yang diambil melalui teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa angket self efficacy berdasarkan tiga aspek (pengalaman keberhasilan, pengalaman orang lain, dan keadaan emosional), serta tes kemampuan pemecahan masalah berdasarkan langkah-langkah Polya. Hasil analisis deskriptif menunjukkan sebagian besar siswa memiliki tingkat self efficacy dan kemampuan pemecahan masalah dalam kategori sedang. Uji korelasi Pearson menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara kedua variabel sebesar r = 0,758. Uji koefisien determinasi menunjukkan kontribusi self efficacy sebesar 57,4% terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika. Hasil ini menunjukkan bahwa penguatan self efficacy dapat menjadi strategi penting dalam meningkatkan pembelajaran matematika. |
|||
SNM-262 (Oral) Tabita Wahyu Triutami |
Analisis Kesalahan Penalaran dan Pembuktian MahasiwaKemampuan penalaran dan pembuktian matematika sangat dibutuhkan oleh sebagian besar mata kuliah di program studi pendidikan matematika. Namun, pada kenyataannya masih banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan penalaran dan pembuktian matematis.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan penalaran dan pembuktian matematis berdasarkan Error Proof Evaluation Tools (PEET). Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek pada penelitian ini berjumlah 54 mahasiswa Pendidikan matematika. Instrumen penelitian berupa tes penalaran dan pembuktian teori bilangan dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan-kesalahan penalaran dan pembuktian yang masih sering dilakukan mahasiswa antara lain: memperkenalkan variable tanpa mendefinisikannya atau melakukan operasi yang tidak terdefinisi; membuat asumsi yang salah pada pembuktian; proses pembuktian tidak dilakukan secara berurutan (tidak terurut), dan ide-ide yang dituangkan tidak terurut secara logis; pembuktian mengandung detail yang terlalu menyimpang (tidak ada hubungannya) atau langkah yang tidak terlalu berkontribusi dalam pembuktian; hanya menunjukkan contoh untuk menunjukkan kebenaran dari suatu pernyataan matematika, menulis pernyataan yang tidak dibenarkan, dijelaskan, atau diverifikasi; membuat pernyataan yang salah atau perhitungan yang salah dalam pembuktian; dan pemahakan konsep yang salah terhadap suatu materi tertentu, terutama logika matematika. Penelitian lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui scffolding yang dapat membantu mahasiswa menyadari kesalahan yang dilakukan ketika menyelesaikan soal penalaran dan pembuktian matematis. |