Abstract List |
||||
Abstract ID | Status | |||
SNM-
127 (Oral)
|
ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA DITINJAU DARI GAYA BELAJARPenelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa dengan gaya belajar visual, auditorial dan kinestetik dalam menyelesaikan soal cerita materi persamaan garis lurus. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 6 Mataram. Dalam pengambilan subjek, 3 kelas akan diberikan angket gaya belajar untuk ditentukan 1 kelas yang akan diberikan tes kemampuan komunikasi matematis. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 33 siswa, yang terdiri dari 14 siswa dengan gaya belajar visual, 10 siswa dengan gaya belajar auditorial dan 9 siswa dengan gaya belajar kinestetik. Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari angket, soal tes dan pedoman wawancara. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpuan. Analisis dilakukan berdasarkan Indikator komunikasi matematis yaitu menyatakan pemikiran/masalah tentang matematika secara tertulis kedalam ide atau bahasa matematika, mengajukan dugaan dengan merepresentasikan gambar atau simbol ke bahasa matematika, dan menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa, siswa dengan gaya belajar visual, auditorial, dan kinestetik secara umum memiliki tingkat kemampuan komunikasi matematis sedang. Siswa dengan gaya belajar visual hanya mampu menyelesaikan 2 indikator. Siswa dengan ga ya belajar auditorial dapat menyelesaikan 3 indikator tetapi tidak lengkap. Siswa dengan gaya belajar kinestetik hanya mampu menyelesaikan 2 indikator. |
|||
SNM-
57 (Participant)
|
|
|||
SNM-
58 (Participant)
|
|
|||
SNM-
79 (Oral)
|
Ramsey Numbers for Pairs of Tree Graphs and Dumbbell GraphsLet $G_1$ and $G_2$ be simple graphs. The Ramsey number $R(G_1, G_2)$ is defined as the smallest positive integer $n$ such that, for every simple graph $G$ with $n$ vertices, $G$ must contain $G_1$ or its complement $\overline{G}$ must contain $G_2$. A tree graph $T_n$ is an undirected graph that is connected and contains no cycles, with exactly $n$ vertices. A dumbbell graph $D_{m,n}$ consists of two complete graphs $K_m$ and $K_n$, connected by a single edge between a vertex $u \in K_m$ and a vertex $v \in K_n$. In this talk, we present presents the determination of the Ramsey number for pairs consisting of a tree graph or a dumbbell graph, $R(T_p, D_{m,n})$, for all $p, m, n \geq 3$.\\ |
|||
SNM-
60 (Participant)
|
|
|||
SNM-
61 (Participant)
|
|
|||
SNM-
67 (Oral)
|
-- |
|||
SNM-
65 (Oral)
|
Penentuan Waktu Tanam Tomat yang Optimal di Sembalun Bumbung Berbasis Metode AHP dan TOPSISTomat merupakan komoditas pertanian penting yang banyak dibudidayakan, termasuk di Sembalun Bumbung. Namun, ketidakstabilan harga dan kondisi lingkungan turut memengaruhi hasil panen yang sangat bergantung pada waktu tanam yang dipilih petani. Oleh karena itu, pengambilan keputusan mengenai waktu tanam tomat di Sembalun Bumbung menjadi hal yang penting untuk dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan waktu tanam tomat yang optimal di Sembalun Bumbung dengan menggunakan kombinasi metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Kriteria yang digunakan meliputi cuaca dan iklim, nutrisi, ketersediaan air, hama dan penyakit, sinar matahari, harga pasar, serta durasi panen. Alternatif waktu tanam yang dianalisis mencakup musim penghujan awal, musim kemarau, dan musim penghujan akhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alternatif terbaik adalah musim penghujan akhir dengan nilai preferensi sebesar 0,744, diikuti musim kemarau dengan nilai 0,610, dan terakhir musim penghujan awal dengan nilai 0,321. Dengan demikian, waktu tanam tomat yang paling optimal di Sembalun Bumbung adalah musim penghujan akhir. |
|||
SNM-
103 (Participant)
|
|
|||
SNM-
113 (Oral)
|
Pengaruh Kemandirian Belajar dan Kecerdasan Emosional Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Pada Materi Teorema PythagorasPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar dan kecerdasan emosional terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika pada materi Teorema Pythagoras siswa kelas VIII SMP Negeri 6 Mataram Tahun Ajaran 2024/2025 secara parsial maupun simultan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode ex-post facto. Sampel sebanyak 123 siswa dipilih menggunakan teknik cluster random sampling. Instrumen yang digunakan berupa angket dan tes uraian. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif, analisis regresi, uji t, dan uji F. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh signifikan antara kemandirian belajar terhadap kemampuan pemecahan masalah, dengan 11 siswa (9%) berkategori tinggi, 111 siswa (90%) sedang, dan 1 siswa (1%) rendah; (2) kecerdasan emosional juga berpengaruh signifikan secara parsial, dengan 8 siswa (7%) berkategori tinggi, 111 siswa (90%) sedang, dan 3 siswa (2%) rendah; (3) secara simultan, kemandirian belajar dan kecerdasan emosional berpengaruh signifikan terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika. |