Abstract List

Abstract ID Status

SNM- 251 (Participant)
Huma ira
(Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Pendidikan Matematika, Universitas Mataram)


SNM- 257 (Oral)
Arif Fitrah Aulia
(Universitas Mataram )

Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Ditinjau Dari Kemampuan Awal Pada Siswa Kelas X SMAIT Anak Sholeh Mataram Tahun Ajaran 2024/2025

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas X SMAIT Anak Sholeh pada materi barisan dan deret, ditinjau dari tingkat kemampuan awal (tinggi, sedang, dan rendah). Metode peneltian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui tes tulis untuk mengukur kemampuan awal dan kemampuan pemecahan masalah, serta wawancara untuk menganalisa jawaban siswa. Analisis data difokuskan pada empat tahapan pemecahan masalah menurut Polya: memahami masalah, menyusun rencana, melaksanakan rencana, dan merefleksikan hasil. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang kuat antara kemampuan awal dengan kemampuan pemecahan masalah matematis. Siswa dengan kemampuan awal tinggi cenderung memiliki kemampuan pemecahan masalah yang tinggi, mereka mampu menguasai keempat tahapan Polya dengan baik. Siswa berkemampuan sedang umumnya mengalami kendala pada tahap menyusun rencana, seperti keliru memilih strategi atau rumus. Sementara itu, siswa berkemampuan rendah menunjukkan kelemahan sistematis di seluruh tahapan, yang berawal dari ketidakmampuan memahami masalah secara utuh. Kesimpulan penelitian ini menegaskan bahwa kemampuan awal adalah fondasi krusial yang secara signifikan memengaruhi setiap tahapan pemecahan masalah matematis siswa. Sehingga, penguatan kemampuan awal merupakan faktor kunci yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika dan kemampuan pemecahan masalah siswa.

SNM- 261 (Oral)
Firman Al Hadi
(Universitas Mataram)

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 8 MATARAM

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya kemampuan pemecahan masalah matematika sebagai salah satu kompetensi esensial dalam pembelajaran. Self efficacy, yakni keyakinan individu terhadap kemampuannya menyelesaikan tugas, diyakini memiliki pengaruh terhadap kemampuan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara self efficacy dengan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VII di SMP Negeri 8 Mataram Tahun Ajaran 2024/2025. Metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan ex post facto. Populasi berjumlah 319 siswa, dengan sampel sebanyak 72 siswa yang diambil melalui teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa angket self efficacy berdasarkan tiga aspek (pengalaman keberhasilan, pengalaman orang lain, dan keadaan emosional), serta tes kemampuan pemecahan masalah berdasarkan langkah-langkah Polya. Hasil analisis deskriptif menunjukkan sebagian besar siswa memiliki tingkat self efficacy dan kemampuan pemecahan masalah dalam kategori sedang. Uji korelasi Pearson menunjukkan hubungan positif yang signifikan antara kedua variabel sebesar r = 0,758. Uji koefisien determinasi menunjukkan kontribusi self efficacy sebesar 57,4% terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika. Hasil ini menunjukkan bahwa penguatan self efficacy dapat menjadi strategi penting dalam meningkatkan pembelajaran matematika.

SNM- ()
GILANG PRIMAJATI
(UNIVERSITAS MATARAM)


SNM- ()
Isti Hariani
(Universitas Mataram )


SNM- 259 (Oral)
Laila Hayati
(FKIP UNRAM)

Pengembangan Media Pembelajaran Etnomatematika Berbasis Website untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Mahasiswa

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran etnomatematika berbasis website untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah mahasiswa Pendidikan Matematika FKIP Universitas Mataram tahun 2025. Pengembangan dilakukan dengan menggunakan model ADDIE yang terdiri atas lima tahap: Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Pada tahap analisis, dilakukan identifikasi kebutuhan pembelajaran dan potensi integrasi etnomatematika dalam konteks budaya lokal. Tahap desain difokuskan pada perancangan alur pembelajaran dan fitur website yang mendukung aktivitas pemecahan masalah. Tahap pengembangan melibatkan pembuatan media digital berbasis web yang divalidasi oleh ahli media dan materi. Tahap implementasi dilakukan melalui uji coba terbatas pada mahasiswa pendidikan matematika, sedangkan tahap evaluasi mencakup penilaian terhadap validitas media, kepraktisan penggunaan, serta efektivitasnya dalam meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.

SNM- 260 (Oral)
Ni Made Intan Kertiyani
(Universitas Mataram)

Erupsi Rinjani sebagai Muatan dalam Pembelajaran Numerasi di Sekolah

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul pembelajaran numerasi dengan memanfaatkan fenomena lokal, yaitu erupsi Gunung Rinjani, sebagai konteks pembelajaran materi skala dan pengukuran di tingkat Sekolah Dasar. Modul ini dirancang untuk meningkatkan keterhubungan antara konsep matematika dan realitas kehidupan siswa, khususnya yang tinggal di daerah rawan bencana seperti Lombok Timur. Penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE yang meliputi tahap Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN 2 Suela, sekolah yang terletak di dekat kawasan Gunung Rinjani. Hasil uji validasi oleh ahli menyatakan bahwa modul tergolong valid. Modul ini berpotensi menjadi sumber pembelajaran inovatif dalam pembelajaran numerasi kontekstual di daerah dengan karakteristik lokal yang kuat.

SNM- 263 (Oral)
Ulfa Lu'luilmaknun
(Universitas Mataram)

Pengembangan Buku Referensi Implementasi Etnomatematika

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan buku referensi yang memuat implementasi etnomatematika dalam pembelajaran matematika di sekolah. Etnomatematika merupakan pendekatan pembelajaran yang mengaitkan konsep-konsep matematika dengan unsur budaya lokal sehingga pembelajaran menjadi lebih kontekstual, bermakna, dan relevan dengan kehidupan peserta didik. Metode yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan model pengembangan 4D (Define, Design, Develop, Disseminate). Tahapan yang dilaksanakan dalam penelitian ini meliputi Define untuk menganalisis kebutuhan dan potensi materi, Design untuk merancang isi dan struktur buku referensi, serta Develop untuk menyusun produk awal dan melakukan validasi ahli. Validasi dilakukan oleh ahli materi dan ahli media guna menilai kelayakan buku dari aspek isi, penyajian, bahasa, dan tampilan. Hasil validasi menunjukkan bahwa buku referensi yang dikembangkan masuk dalam kategori sangat layak dengan beberapa saran perbaikan minor. Buku ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber pendukung dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis etnomatematika di sekolah. Penelitian selanjutnya disarankan melanjutkan ke tahap uji coba terbatas dan penyebaran guna mengukur kepraktisan serta efektivitas buku dalam proses pembelajaran.

SNM- 262 (Oral)
Tabita Wahyu Triutami
(Universitas Mataram)

Analisis Kesalahan Penalaran dan Pembuktian Mahasiwa

Kemampuan penalaran dan pembuktian matematika sangat dibutuhkan oleh sebagian besar mata kuliah di program studi pendidikan matematika. Namun, pada kenyataannya masih banyak mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan penalaran dan pembuktian matematis.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kesalahan-kesalahan penalaran dan pembuktian matematis berdasarkan Error Proof Evaluation Tools (PEET). Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Subjek pada penelitian ini berjumlah 54 mahasiswa Pendidikan matematika. Instrumen penelitian berupa tes penalaran dan pembuktian teori bilangan dan pedoman wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan-kesalahan penalaran dan pembuktian yang masih sering dilakukan mahasiswa antara lain: memperkenalkan variable tanpa mendefinisikannya atau melakukan operasi yang tidak terdefinisi; membuat asumsi yang salah pada pembuktian; proses pembuktian tidak dilakukan secara berurutan (tidak terurut), dan ide-ide yang dituangkan tidak terurut secara logis; pembuktian mengandung detail yang terlalu menyimpang (tidak ada hubungannya) atau langkah yang tidak terlalu berkontribusi dalam pembuktian; hanya menunjukkan contoh untuk menunjukkan kebenaran dari suatu pernyataan matematika, menulis pernyataan yang tidak dibenarkan, dijelaskan, atau diverifikasi; membuat pernyataan yang salah atau perhitungan yang salah dalam pembuktian; dan pemahakan konsep yang salah terhadap suatu materi tertentu, terutama logika matematika. Penelitian lanjut perlu dilakukan untuk mengetahui scffolding yang dapat membantu mahasiswa menyadari kesalahan yang dilakukan ketika menyelesaikan soal penalaran dan pembuktian matematis.

SNM- 264 (Participant)
Rima Djanuryanti
(Universitas Mataram )